Kecamatan Tukdana Kabupaten Indramayu

Kecamatan Tukdana ialah sebuah kecamatan di Kabupaten Indramayu yang disebut pemekaran dari Kecamatan Bangodua, Provinsi Jawa Barat, Indonesia.

Data Umum Kecamatan Tukdana

• Jumlah warga: 55.170 jiwa (Lelaki: 27.543, Wanita: 27.627)
• Jumlah Desa: 13
• Jumlah RT: 159
• Jumlah RW: 56
• Jumlah KK: 21.208

Pemanfaatan Area Kecamatan Tukdana

• Pemukiman: 972.055 ha
• Sawah Irigasi: 617.024 ha
• Sawah Tadah hujan: 219.049 ha
• Kebun: 407,88 ha

Bahasa Kecamatan Tukdana

• Suku jawa kuno (galuh jawa/kawi).
• Suku jawa kuno wetan (tengger dan osing).
• Bahasa indonesia.

Bahasa itu ialah bahasa asli warga pribumi jawa kuno, antara lain belum pula mengenali bahasa jawa kelas, anak tapi bahasa jenjang(krama) masih dilestarikan di sekolah (SMP,SMA dan SMK) ataupun warga kabupaten indramayu. Ingat massa lalu di mana indramayu diambil pindah oleh kesultanan mataram islam di masa 16. Masalah ini jadi bahasa jawa kelas (krama/jawa mataram) turut mengubah serta dipakai di indramayu, benar-benar penting buat warga jawa waktu itu sampai saat ini.

Sejarah Kecamatan Tukdana

Ialah masuk ke tempat kerajaan Galuh purwa (jawa kuno) masa 1 Masehi.

Di mana ibu-kota indramayu timur masa 13 ada pada Kerticala (tukdana) dan Bondan (sukagumiwang).

Indramayu timur merdeka dari kerajaan galuh purwa (jawa kuno) masa 1408, di mana waktu itu warga indramayu timur udah memeluk agama mazhab-mazhab dalam islam kejawen (islam gundul) lantaran dampak bangsa pendatang dari palestina, mesir serta ottoman tury utsmani.

Di masa ke 1414 di dirikannya mushola jawa kesultanan bondan (indramayu) oleh syekh datul kahfi. Mushola Bondan yang dibuat oleh warga lokal, arsitek asal kelompok mesir, kerajaan majahpahit serta sekalian memerdekakan dari kerajaan galuh purwa (jawa kuno).

Masa 1427 masehi dipindahkan ke gunung jati karena tempat itu kerap alami banjir oleh melimpahnya sungai bengawan manukan (cimanuk), kesultanan bondan ini kerap kali dimaksud oleh warga sunda kuno (cirebon selatan) dimaksud kesultanan bondan gunung jati.

Di masa ke 16 indramayu timur serta cirebon utara diambil oleh kesultanan mataram islam buat kebutuhan persatuan rakyat jawa untuk menentang bangsa portugi yang udah mendiami batavia (betawi jakarta).

Tempat indramayu timur setia ke mataram serta dimerdekakan sekalian dipecah jadi 2 ialah :

• Nagari Darma ayu (Indramayu)
• Nagari Caruban (Cirebon)

Kerajaan galuh ada 2 suku ialah :

• Galuh Purwa (Jawa Kuno/purwa/kawi).

Pusat kerajaan yang ada pada kaki gunung slamet.

Luas tempat kerajaan galuh purwa (jawa kuno) :

Indramayu timur, Cirebon utara, Brebes, Tegal, Pemalang, Bumiayu, Purwokerto, Cilacap (sejumlah daerah), Banyumas, Purbalingga, Banjarnegara, Kebumen, Pekalongan serta Kedu. Di mana tempat itu masuk ke kerajaan Galuh Purwa (jawa kuno).

• Raja Galuh

Kerajaan Raja galuh ialah kerajaan suku sunda kuno yang terpusat di Tempat kabupaten Ciamis dan Garut. Terlahir di masa ke 6 masehi.

Luas tempat :

Cilacap (sejumlah daerah), Tasikmalaya, kuningan selatan, Garut, Majalengka selatan, Sumedang serta Subang Selatan.

Suku sunda kuno belum mengenali bahasa sunda kelas, adapun udah mengenak bahasa sunda kelas di masa 15 masehi.

Agama Kecamatan Tukdana

• Fasilitas Beribadah
  Masjid: 20
  Mushola: 179
• Pengikut Agama
  Islam: 47.268
  Protestan: 6
  Katolik: 2

Desa Di Kecamatan Tukdana

1. Desa Bodas
2. Desa Rancajawat
3. Desa Kerticala
4. Desa Pagedangan
5. Desa Karangkerta
6. Desa Mekarsari
7. Desa Lajer
8. Desa Cangko
9. Desa Gadel
10. Desa Sukadana
11. Desa Sukamulya
12. Desa Sukaperna
13. Desa Tukdana

Batas Kecamatan Tukdana

• Utara : Kecamatan Bangodua
• Timur : Kecamatan Sukagumiwang
• Selatan : Kabupaten Majalengka
• Barat : Kecamatan Cikedung dan Kecamatan Lelea

Sekolah Di Kecamatan Tukdana

Kesehatan Kecamatan Tukdana

• Fasilitas Kesehatan
  Jumlah Puskesmas: 2
  Jumlah Puskesmas Pembantu: 2
  Jumlah Polindes: 8
  Jumlah Posyandu: 75
• Petugas Klinis
  Dokter: 6
  Perawat: 2
  Bidan: 25
  Non Perawat: 18