Masyarakat saat melakukan pembicaraan dalam percakapan bahasa Indramayu sehari hari pada umumnya memakai aksen bahasa ngoko dan kromo, penggunaan bahasa kasar baik itu di rumah, di sekolah, dikantor dan lain-lain. Selain itu juga kita mengenali bahasa bebasan yang maknanya yakni bahasa yang lembut juga bisa disebutkan dalam bahasa kromo / krama.
Tetapi pada realitanya bahwa penggunaan bahasa Indramayu itu hampir serupa seperti dalam bahasa Cirebon yakni aksen Cirebon dan logatnya itu nyaris sedikit ngapak.
Kosakata Asli Bahasa Indramayu
Selainnya datang dari bahasa Sunda dan Jawa, tetapi bahasa Indramayu juga pasti punyai kosakata tertentu. Berikut beberapa kosakata nya :
Indonesia – Indramayu
- Demikian, mengkonon
- Jangan, aja
- Kamu, sira
- Saya, reang / kita / kula
- Tidak, Ora / beli
- Cepat, gage
- Mungkin, bokatan
- Ke mana, mendikaken
Percakapan Bahasa Indramayu Sehari-hari
Orang Indramayu saat ia bicara sering memakai tambahan tah, Jeh, gah wah, mah, Kuh, dll. Berikut contoh pembicaraannya :
- Supri : Ira arep lunga mendikaken?
kamu ingin pergi kemana? - Fajar : Kita arep lunga ning Indramayu, arepan melu tah?
Saya ingin ke Indramayu, mau ikut? - Supri : Wah, Iya tah? Sing benar gah?
Emang Iya? Yang benar? - Fajar : Iya benar, toli goroh kuh
Iya benar, masa bohong - Supri : Ngapain jeh ning Indramayu kuh?
Mau apa ke Indramayu? - Fajar : Beli papa, dolan bae ning umaeh batur
Tidak apa-apa, hanya main saja kerumah teman
Kata – kata tambahan sobat asumsi sekedar hanya tambahan yang tidak mempunyai makna, dan berperan sebagai pelengkap kalimat saja, tetapi biasanya masyarakat memakainya saat bicara dengan lawan bicaranya. Saya sendiri lebih menguasai bahasa krama sehari hari dalam penggunaan sebuah percakapan.
Demikian belajar bahasa Indramayu sehari hari, salah satunya bahasa yang berada di tanah Jawa yang penting kita kenali sebagai masyarakat Indonesia yang kaya bahasa, budaya, suku dan sebagai nya.
Paul adalah seorang penulis dan penjelajah budaya yang memiliki kecintaan mendalam pada bahasa-bahasa daerah, termasuk Bahasa Indramayu. Kecintaannya pada bahasa dan budaya lokal ini tidak hanya menjadi sumber inspirasi dalam menulis, tetapi juga memperkaya wawasannya tentang keragaman budaya di Indonesia.