Biografi Arya Wiralodra dan Nyi Resik Jaya adalah tokoh Indramayu, dalam Babad Indramayu Arya Wiralodra dikatakan sebagai anak Singalodraka, seorang tumenggung yang berkedudukan sebagai Bupati di Baglen Jawa Tengah.
Sejarah Arya Wiralodra
Riwayat Indramayu yang diatur oleh Pemkab Indramayu yang didasari pada Babad Indramayu, atau Babad Cirebon dan beberapa dokumen kuno yang diketemukan di Indramayu.
Mengaitkan jika “Arya Wiralodra ialah utusan Sultan Demak untuk mengislamkan Cimanuk (Indramayu)”, Arya Wiralodra disebutkan hidup di saat Sunan Gunung Jati memerintah Cirebon “.
Babad Indramayu merinci panjang lebar berkenaan kehadiran Arya Wiralodra ke Cimanuk hingga dia sukses membangun perkampungan yang masa datang dikenali dengan Indramayu.
Wiralodra awalnya cuman tiba berdua bersama pembantunya Ki Tinggil, ke-2 nya sukses membut perkampungan ditepian sungai Cimanuk dan banyak menarik warga sekitaran untuk diam di perkampungan baru yang dibikin ke-2 nya.
Awalnya perkampungan yang dibuat Arya Wiralodra namanya “Darma Ayu” Kata Darma Ayu diputuskan oleh Arya Wiralodra karena di inspirasi dari nama istrinya, namanya Endang Darma Ayu.
Tidak ada yang mengetahui tentu berkenaan riwayat peralihan Darma Ayu jadi Indramayu, ada yang menyangka peralihan itu terjadi jaman Belanda, ada pula yang mengatakan kata “Indramayu” sebagai kombinasi dari gelar Arya Wiralodra (Indrawijaya) dan kata “Darma Ayu “.
Versus ini menjelaskan Indramayu awalnya datang dari kata “Indra Darma Ayu”, namun buat mempermudah pengejaan, karena itu disampaikan dan dicatat dengan “Indramayu “.
Istri Arya Wiralodra
Istri Arya Wiralodra yang diberitakan pada beberapa dokumen kuno yang diketemukan condong sama-sama berlawanan, disatu segi Babad Indramayu mengatakan jika Arya Wiralodra tidak sempat menikah dengan Endang Darma Ayu.
Sementara di lain sisi seperti yang tercatat dalam dokumen Kulit Menjangan mengatakan jika ke-2 nya hasilkan turunan dan menikah.
Anak dan cucu dari pernikahan ke-2 nya bahkan juga dikisahkan jadi Bupati Indramayu selanjutnya.
Tokoh Endang Darma Ayu yang diceritakan dalam Babad Indramayu masih mistis, namun pada dokumen Kulit Menjangan, tokoh Endang Darma Ayu disebutkan sama dengan Nyi Mas Gandasari/Nyi Mas Panguragan salah satunya Panglima Perang Wanita Kesultanan Cirebon yang dikenali sebagai pendiri dusun Panguragan.
Cuplikan tersentuh dokumen kulit menjangan yang mengatakan kesamaan di antara Endang Darma Ayu dengan Nyimas Gandasari ialah seperti berikut:
Cuplikan dokumen Kulit Menjangan seperti di atas, bila diterjamahkan secara bebas berniat memiliki arti “Ki Ageng Wiralodra sudah Berpermaesurikan Nyi Endang Darma atau Ratu Saketi. Adapun nama yang lain ialah Nyi Ratu Gandasari dari pernikahan ke-2 nya dianugrahi 4 orang putra dan putri “.
Anak Arya Wiralodra
Seperti sudah disentil awalnya, jika menurut dokumen Kulit Menjangan, dari perkawinannya dengan Endang Darma, Arya Wiralodra mendapat empat orang putri dan putra.
Dalam dokumen itu tidak diterangkan secra detil siapa anak-anaknya. Meski begitu Babad Indramayu memberitahukan jika ke-4 putra dan putri Arya Wiralodra ialah
- Raden Sutamerta
- Raden Wirapati
- Nyi Ayu Inten
- Raden Driyantaka
Dari berita itu bisa dimengerti jika Arya Wirlodra memang memiliki 4 orang anak, yakni tiga orang anak lelaki dan seseorang anak wanita.
Masa datang Raden Wirapati anak ke-2 Wiralodra dipilih sebagai ahli waris tahta, dia memegang sebagai Bupati Indramayu seterusnya dengan gelar “Wiralodra II “.
Arya Wiralodra Diangkat Jadi Penguasa Cimanuk
Aksi Arya Wiralodra dalam membuat Indramayu diceritakan panjang lebar dalam Babad Indramayu dan dokumen Kulit Menjangan.
Disamping itu cerita Wiralodra ada dalam Babad Cirebon dan beberapa dokumen kuno dari Cirebon yang lain seperti Dokumen M lain-lain dan ertasinga.
Dalam Babad Indramayu, Wiralodra sukses membangun dusun/daerah di pinggiran sungai Cimanuk sesudah alami beragam kendala, seperti terganggu makhluk lembut, sesat jalan dan lain-lain hingga pada akhirannya Wiralodra yang didampingi Ki Tinggil sukses membangun perkampungan yang di huni banyak orang.
Dalam Dokumen Kulit Menjangan disebut jika saat sukses membangun perkampungan yang ramai, Prabu Cakraningrat dari Kerajaan Raja Galuh mengusung Arya Wiralodra jadi penguasa Cimanuk, pengukuhan itu didatangi oleh beberapa penguasa kerajaan.
Arya Wiralodra dianugerahkan gelar “Sri Prabu Indrawijaya “.Kejadian pengukuhan terjadi pada cendra sangkala “Kuda Ngerap Pandengan Ing Jong Wukir Memeka Monitor Kang Lembu Pedet Nusuni Bamara Angleng Ing Tawang “.
Pengukuhan Arya Wiralodra sebagai “Prabhu” oleh Raja Galuh mengisyaratkan jika daerah Indramayu waktu itu sebagai sisi dari daerah kekuasaan Kerajaan Pajajaran yang diwakilkan oleh Kerajaan Raja Galuh.
Hal itu disentil dalam Babad Cirebon yang mengatakan jika daerah Cirebon dan sekelilingnya saat sebelum timbulnya Kesultanan Cirebon yang merdeka ada di bawah kekuasaan Kerajaan Raja Galuh dengan Rajanya Cakra Ningrat dan Patihnya Arya Kiban.
Gelar “Prabhu” yang dipakai kerajaan bawahan di daerah kerajaan Sunda artinya sama dengan gelar “Adipati” di Jawa. Hal itu sesuai berita yang dikatakan Tome Pires pada Tahun 1413 yang mengatakan jika Raja bawahan di daerah Kerajaan Sunda-Galuh (Pajajaran) disebutkan “Prabhu “.
Indramayu di bawah Kekuasaan Cirebon
Bersamaan lahirnya Cirebon sebagai sebuah Kesultanan yang merdeka dari Pajajaran, peta kemampuan di daerah sisi barat Pasundan alami peralihan yang mencolok.
Cirebon yang kemampuan tempurnya didukung Kesultanan Demak jadi tandingan berat Raja Galuh yang saat itu berkedudukan sebagai wakil kerajaan Pajajaran sisi barat.
Kompetisi antara ke-2 nya disudahi dengan perselisihan senjata yang berbuah pada takluknya Raja Galuh pada Cirebon. Dengan takluknya Raja Galuh karena itu secara automatis daerah bawahan Raja Galuh terhitung Indramayu jadi sisi dari kekuasaan Cirebon.
Menurut Babad Cirebon dan Dokumen Mertasinga, jika setelah takluknya Raja Galuh, Dalam Dermayu (Prabu Indrawijaya) tidak segera tiba untuk menghadap dan menghaturkan sembah bakti ke Cirebonh.
Hal itu menyebabkan Arya Kemuning marah, hingga bala tentara Cirebon yang dipegang Arya Kemuning menggempur Indramayu. Serangan itu pada akhirnya tidak berhasil setelah Arya Wiralodra bertandang ke Cirebon untuk memberikan wilayah kekuasaannya ke Sultan Cirebon (Sunan Gunung Jati).
Arya Wiralodra Meninggal dunia
Baik Babad Indramayu atau dokumen kuno yang lain tidak menerangkan dengan detail berapakah tahun Arya Wiralodra jadi penguasa Cimanuk.
Namun Babad Indramayu menyampaikan kabar jika kematian Wiralodra terjadi secara normal, penyebabnya akibat umur yang telah tua. Wiralodra disemayamkan pada sebuah wilayah yang sekarang masuk daerah Kecamatan Sindang Kabupaten Indramayu.
Seperginya Arya Wiralodra posisi penguasa Cimanuk diganti oleh anak lelaki ke-2 nya Raden Wirapati.
Ramalan Arya Wiralodra
Ramalan Arya Wiralodra disampaikan saat sebelum meninggalnya, dalam ramalan itu disebut jika masa datang Indramayu bisa menjadi negeri yang sejahtera;
Pertanda bakal ada ular besar yang menyebrangi sungai, selanjutnya bakal ada sumur kemasyhuran yang pancarkan jelas tanpa minyak “.
Ramalan itu diartikan sebagai timbulnya pipa-pipa minyak yang pipa-pipanya menghampar dari 1 sungai ke sungai yang lain, sementara sumur kemasyhuran dan jelas yang diartikan ialah semburan api alam dari gas dan minyak yang dibuat dari kilang minyak yang berada di Indramayu.
Sejarah Nyi Resik Jaya
Nyi Resik Jaya dalam riwayat Indramayu dikenali karena jasanya sudah selamatkan Indramayu dari usaha kudeta yang sudah dilakukan Bagus Rangin.
Karena saat sebelum kejadian pengamanan itu, Bagus Rangin bersama 7000 pasukannya yang umumnya datang dari kuli panggul pasir dengan gagah lakukan serangan ke Indramayu, dan dalam bencana itu Patih Astanaya sebagai Patih Keadipatian Indramayu meninggal terbunuh.
Nyi Resik Jaya pada awalnya namanya Nyi Jaya, di Bantar Jati, dia dibawa oleh tetangga dan saudaranya untuk tergabung dalam gagasan mengudeta Indramayu.
Tetapi karena Nyi Jaya ini berasa tidak pas dengan usaha kudeta itu, dia juga selanjutnya memberikan laporan peristiwa itu ke Adipati Indramayu.
Di saat itu sebagai Adipati di Indramayu ialah Raden Semaun (Wiralodra V), menurut Babad Dermayu, pas di hari Jumat Nyi Jaya memberikan laporan usaha kudeta dari beberapa orang bantar Jati ke Raden Samaun.
Pengertian Nyi Resik
Karena ketulusannya dalam memberitahukan usaha perlawanan yang sudah dilakukan Bagus Rangin itu, selanjutnya Nyi Jaya dianugerahkan gelar, “Nyi Resik” yang mana gelar itu memiliki tujuan wanita yang bersih hatinya.
Dan sesudah kejadian itu Nyi Jaya selanjutnya dikenali bernama Nyi Resik Jaya.
Sesudah memperoleh info dari Nyi Jaya berkenaan penyiapan beberapa orang Bantar Jati untuk serang Indramayu, Raden Semaun selanjutnya mengutus bala tentaranya untuk membasmi Bagus Rangin dan Penganutnya, visi pembasmian itu dipegang langsung oleh Patih Astanaya.
Pada awalnya Raden Semaun tidak ketahui bila Bagus Rangin mempunyai penganut yang banyak, hingga dia cuman menerjunkan beberapa ratus prajurit untuk membasmi beberapa pemberontak itu.
Dan betul saja, sesampai Prajurit Indramayu di Bantar Jati mereka malah terkepung oleh Pasukan Bangus Rangin, dalam peperangan yang kalah jumlah itu Patih Astanaya terbunuh.
Sebagian besar pasukan Indramayu meninggal dalam kejadian itu, meski begitu ada pula beberapa Prajurit Indramayu yang sukses loloskan diri.
Bagus Rangin Melakukan Kudeta
Berasa di atas angin, niat Bagus Rangin untuk lakukan kudeta di Indramayu makin mencapai puncak, bersama 7000 pasukanya dia selanjutnya pergi ke indramayu untuk selekasnya merampas Indramayu.
Sementara di lain faksi, Raden Semaun yang memperoleh berita dari prajuritnya yang bisa lolos berasa cemas, karena Pasukan Bagus Rangin banyak sekali banyaknya.
Raden Semaun juga selanjutnya minta kontribusi Belanda untuk mengatasi usaha perlawanan Bagus Rangin. Dengan Cepat Belanda mengirim bala tentaranya untuk menolong Indramayu.
Iringan Bangus Rangin dan 7000 bala tentaranya ke arah Indramayu itu diceritakan menggentarkan semua Indramayu, dalam kejadian itu banyak warga yang pindah karena takut.
Saat sebelum masuk Pusat Kota Indramayu, Bagus Rangin memilih untuk membuat basis di Dusun Pemayahan, mereka mebangun basis sebagai perisapan untuk mengudeta Indramayu.
Belanda Memperlancar Muslihat
Belanda yang saat itu dipegang oleh Laksamana Pastoor tiba ke Pemayahan untuk berdialog dengan Bagus Rangin, dia tawarkan Kedudukan Adipati Indramayu ke Bagus Rangin gantikan Raden Semaun, asal Bagus Rangin siap tidak untuk serang Indramayu.
Sebab menganggap arah serangan Bagus Rangin ke Indramayu untuk mengudeta Indramayu, karena itu Bagus Rangin juga selanjutnya terima penawaran Belanda itu.
Dan di hari itu Belanda lewat Laksamana Pastoor melantik Bagus Rangin jadi Adipati Indramayu, acara pesta pengukuhan itu selanjutnya diadakan besar di Pemayahan.
Berasa telah terwujud maksudnya, karena itu setelah sekian hari pengukuhan Bagus Rangin jadi Adipati di Indramayu umumnya pasukan Bagus Rangin yang pada awalnya sejumlah 7000 orang itu selanjutnya bubarkan diri, mereka pulang daerah, cuman beberapa ratus saja yang temani Bagus Rangin di Pemayahan.
Dalam situasi itu, secara mendadak selanjutnya bala tentara Indramayu dan Belanda serang Bagus Rangin, Penganut setia Bagus Rangin dalam kejadian ini lebih banyak yang terbunuh, meski begitu dalam kejadian itu Bagus Rangin sukses lolos, dia bersama beberapa sisa penganutnya larikan diri ke Dusun Kedongdong. kudeta juga selanjutnya gagal.
Demikianlah sepotong cerita Nyi Resik Jaya yang bisa anda jumpai dalam Babad Dermayu, wanita yang memberitahukan mengenai gagasan kudeta yang dilancarkan Bagus Rangin, tanpa info dari Nyi Resik Jaya, tentu saja Indramayu kemungkinan bisa diambil oleh Bagus Rangin.
Paul adalah seorang penulis dan penjelajah budaya yang memiliki kecintaan mendalam pada bahasa-bahasa daerah, termasuk Bahasa Indramayu. Kecintaannya pada bahasa dan budaya lokal ini tidak hanya menjadi sumber inspirasi dalam menulis, tetapi juga memperkaya wawasannya tentang keragaman budaya di Indonesia.