Desa Cangkingan Kecamatan Kedokanbunder

Desa Cangkingan sebagai desa yang ada dilingkup Kecamatan Kedokanbunder Kabupaten Indramayu. Ditengah-tengah Desa dibelah oleh sungai Duta Mati dan sungai Doblang yang disebut anak dari sungai Cimanuk.

Desa Cangkingan terhitung desa dengan pemroduksi beras untuk menyuplai keperluan warga sekitaran dan Kabupaten Indramayu. Warga Desa Cangkingan nyaris 85 % rpenghasilan dari pengerjaan hasil pertanian.

Letak Geografis Desa Cangkingan

Desa Cangkingan yang dengan penduduk ± 8.311 Jiwa dan luas ± 516,980 ha, yang terbagi dalam 5 Blok, 10 Rukun Masyarakat (RW) dan 24 Rukun Tetangga (RT). Desa Cangkingan mempunyai tepian seperti berikut :

  • Samping Utara : Desa Segeran Kecamatan Juntinyuat
  • Samping Barat : Desa Jayalaksana Kecamatan Kedokanbunder
  • Samping Selatan : Desa Larangan Jambe Kecamatan Kertasmaya
  • Sebalah Timur : Desa Kedokanbunder Kecamatan Kedokanbunder

Pengairan Desa Cangkingan

Faktor hidrologi satu daerah benar-benar dibutuhkan untuk pengaturan dan pengaturan air satu daerah. Berdasar hidrologinya saluran air diwilayah Desa Cangkingan membuat dan memerlukan aliran-saluran irigasi baik untuk keperluan pertanian atau keperluan hdup setiap hari. Terdaftar beberapa sungai baik rasio kecil atau yang berbentuk solokan yang lewat di Desa cangkingan salah satunya seperti berikut :

  • Sungai Duta Mati
  • Sungai Doblang
  • Sungai Gabus
  • Solokan ambil dari block Kitana
  • Solokan tresier PUK, dan lain-lain

Selain itu warga desa Cangkingan juga bisa memakai sumber mata air dari perut bumi untuk penuhi keperluan air bersih.

Luas dan Pemakaian Tebaran Tempat

Secara umum tempat yang ada diDesa Cangkngan dapat dipakai secara produktif, cuman sedikit saja daerah pertanian yang tidak dipakai untuk memproduksi pertanian.

Berikut tempat berdasar tipe pemakaiannya :

  • Tempat Persawahan Tehnis : 412 Ha
  • Tempat Persawahan Non Tehnis : 20 Ha
  • Tempat Persawahan Tadah Hujan : 20 Ha
  • Tempat Dataran Permukiman : 76,6 Ha
  • Tempat Dataran Perkebunan : 50.000 Ha

Sejarah Desa Cangkingan

Katanya di era jaman dulu, di Wilayah Karawang (Bekasi) tinggalah orang syech yang memiliki nama syech Kuro. Beliau punyai 80 orang siswa salah satunya yang memiliki nama Ki Soka, satu sewaktu ke 80 siswanya diperintah oleh gurunya untuk menghadap ke Wilayah Cirebon.

Sesampai ditengah-tengah perjalanan benarnya di rimba Candaka mereka segalanya istirahat, dalam peristirahatan itu tersuratlah dalam akal pikiran Ki Soka untuk buka area rimba itu untuk jadikan sebuah pedukuhan.

Setelah itu diutarakanlah apa yang sudah ada dalam akal pikiran Ki Soka pada beberapa kawannya, dan seluruh kawan satu perjalanan Ki Soka lantas menyepakati inspirasi Ki Soka itu.

Dan selanjutnya mereka lekas melaksanakan tugas adalah “Babad Alas Candaka”, karena semua datang dari wilayah Karawang karenanya dinamakanlah padukuhan “Karawang “.

Sewaktu ke 80 santri melakukan tugas babad alas Candaka, mendadak hadirlah saudara seperguruan Syech Kuro dari Negeri Baghdad yang memiliki nama Syech Hafit dan Syech Harip yang bawa bangkai manusia dari tanah Sumber yang memiliki nama Agus Angling.

Tetapi mendadak bangkai manusia yang dibawa dari tanah Sumber itu mendadak saja raib, dalam akal ke-2  orang itu merasai bertanya-tanya, dan selanjutnya dari peristiwa yang dirasakan oleh ke-2  orang itu karenanya dinamakanlah tempat itu bernama “Cangkingan” dari asal nyangking-nyangking (ke bahasa Indonesia memiliki arti bawa) dan disesusaikan lewat kata Candaka atau rimba Candaka yang tengah di babad oleh ke 80 santri Syech Kuro, dengan ambil kata “Can” dan “nyangking” yang setelah itu jadi “Cangkingan “.

Di wilayah baru yang memiliki nama Cangkingan itu Ki Soka kehadiran tamu yang tidak lain merupakan Ki Pundak Rema yang punya tujuan susul Ki Soka dan kawan-kawan atas perintah Syech Kuro untuk menyambung ke tanah Cirebon. Ki Pundak Rema yang memandang Ki Soka dan kawan-kawan udah sukses buka area baru untuk padukuhan atau desa dikukuhkan jadi pimpinan rakyat di padukuhan Cangkingan.

Dan sewaktu dirasakan sudah sukses buka padukuhan baru, Ki Soka dan kawan-kawan punya tujuan menyambung perjalanan ketujuan Cirebon, dan pucuk kepimpinan di padukuhan Cangkingan yang di embannya diberikan pada Ki Branjangan.

Ternyata Ki Pundak Rema terasa tidak sepakat dengan niat Ki Soka serahkan padukuhan Cangkingan untuk diperintah oleh Ki Branjangan, hingga berlangsung diskusi di antara Ki Soka dengan Ki Pundak Rema sampai ke-2 nya berkelahi, di perkelahian itu Ki Soka sukses membabadkan pusakanya menuju kepala dan berkaitan rambut Ki Pundak Rema hingga putus, terasa kelabakan menantang Ki Soka selanjutnya Ki Pundak Rema larikan diri menuju selatan.

Seusai memandang rambut Ki Pundak Rema yang terputus itu, Ki Soka memendamkan lembar rambut dari Ki Pundak Rema yang sukses molorikan diri. Dan posisi lokasi makam rambut Ki Pundak Rema dikasihkan nama “Buyut Rema “.Rema yang maknanya Rambut.

Sekianlah sejarah terjadinya Desa Cangkingan, mudah-mudahan yang kami beritahukan ini bisa berfaedah buat kita semuanya utamanya warga Desa Cangkingan.

Asal Usul Terbentuknya

Katanya Desa Cangkingan terbuat sejak sekitaran tahun 1800. Dengan di babadnya rimba Candaka oleh siswa-murid Syech Kuro dari wilayah Karawang adalah Ki Soka dan teman-teman. Cangkingan datang dari “Can” datang dari asal rimba Candaka dan “Nyangking” yang maknanya bawa setelah itu jadi Cangkingan

You might like

About the Author: Paul

Paul adalah seorang penulis dan penjelajah budaya yang memiliki kecintaan mendalam pada bahasa-bahasa daerah, termasuk Bahasa Indramayu. Kecintaannya pada bahasa dan budaya lokal ini tidak hanya menjadi sumber inspirasi dalam menulis, tetapi juga memperkaya wawasannya tentang keragaman budaya di Indonesia.