Krama Inggil Dan Krama Lugu

Krama inggil dan krama lugu adalah tingkatan penggunaan bahasa dalam percakapan yang terjadi di masyarakat yang notabene nya adalah Jawa.

Suku Jawa memiliki bahasanya sendiri yaitu bahasa Jawa, orang Jawa memakai bahasa Jawa di kehidupan setiap hari terikat dengan ketentuan bahasa tersebut. Ketentuan pemakaian atau disebutkan jenjang dengan bahasa Jawa unggah-ungguh basa disebutkan undha-usuk bahasa.

Perbedaan bahasa krama inggil dan krama lugu

Beberapa akademisi mengatakan berbagai macam bahasa Jawa, macam bahasa Jawa yang saat ini dikenali oleh khalayak luas ada 4 jenis yakni:

  1. Ngoko Polos
  2. Ngoko alus
  3. Krama polos
  4. Krama alus (krama inggil)

Bahasa krama polos ialah bahasa yang semua ucapannya memakai kata krama polos, secara semantis macam bahasa krama polos tingkat kelembutan bahasanya lebih rendah dibanding dengan bahasa krama inggil.

Penggunaan bahasa krama polos dalam pembicaraan yakni :

  1. Orangtua ke orang yang lebih muda karena kalah pangkat atau posisi
  2. Orang yang baru berjumpa
  3. Pelajar ke gurunya
  4. Pendamping rumah tangga ke majikan
  5. Karyawan ke atasan

Selainnya dari semua kata memakai krama polos ada beberapa tanda yang lain, beberapa ciri itu ialah awalan di- jadi dipun, akhiran -e jadi -ipun, -ake jadi -aken, kata saya dan kowe dan awalan tripurusa (dak-, ko-, di-) beralih menjadi sampeyan.

Contoh percakapan krama inggil

  • Panjenengan punapa sampun kondur karena sangat kantor Mas?
    Kamu sudahkah datang dari kantor Mas?
  • Bu Ema boten kersa dhahar pelem amargi kagungan panas maag
    Bu Ema tidak ingin makan mangga karena memiliki sakit maag

Pemakaian bahasa krama inggil ialah seperti berikut :

  1. Orang yang umurnya muda ke orangtua
  2. Pendamping rumah tangga ke tuannya atau majikan
  3. Pelajar ke gurunya
  4. Karyawan ke atasan
  5. rekan yang tidak dekat

Contoh percakapan krama lugu

  • Sampeyan napa sampun wangul karena sangat kantor Mas?
    Kamu sudahkah datang dari kantor Mas?
  • Kula boten kemutan menawi dinten menika kedah numbasaken rasukan kagem Bapak
    Saya tak ingat bila ini hari harus membelikan baju untuk Bapak

Basa krama alus atau yang lebih dikenali basa krama inggil ialah bahasa yang semua ucapannya diatur memakai kata krama inggil, kama inggil memiliki arti tinggi, jika orang yang bicara mempertinggi atau benar-benar menghargai orang yang dibawa berbicara.

Kebalikannya orang yang bicara untuk dirinya memakai bahasa krama polos atau krama andhap.

Ketidaksamaan di antara bahasa krama inggil dan krama lugu memanglah tidak demikian menonjol. Dalam pembicaraan setiap hari perlu ketahui kalimat yang terhitung basa krama inggil atau kata krama lugu.

You might like

About the Author: Paul

Paul adalah seorang penulis dan penjelajah budaya yang memiliki kecintaan mendalam pada bahasa-bahasa daerah, termasuk Bahasa Indramayu. Kecintaannya pada bahasa dan budaya lokal ini tidak hanya menjadi sumber inspirasi dalam menulis, tetapi juga memperkaya wawasannya tentang keragaman budaya di Indonesia.