Dalam Sejarah Indramayu, diterangkan jika Indramayu dibangun oleh Arya Wiralodra, seorang Pemuda asal Bagelen Jawa tengah. Menurut Babad Dermayu, Wiralodra sebagai anak dari Raden Gagak Singalodraka, seorang Tumenggung yang berkedudukan sebagai Bupati di Baglen Jawa tengah.
Raden Gagak Singalodraka memiliki 5 orang anak yaitu:
- Raden Ayu Wangsanegara
- Raden Ayu Wangsayudha
- Raden Arya Wiralodra (Dan anak ke tiga dari Raden Gagak Singalodraka berikut yang nantinya jadi Bupati pertama Indramayu)
- Raden Tunajaya
- Raden Tanujiwa
Raden Gagak Singalodraka sendiri sebagai anak dari Raden Gagak Kumitir bin Raden Gagak Pernala Bin Raden Lowono Bin Embah Kiyai Barata. Dengan begitu karena itu menurut babad dermayu Wiralodra sebagai turunan Kiyai Barata seorang darah biru Majapahit yang tinggal di Gunung Sumbing.
Nama Wiralodra dalam sejarah Indramayu dijadikan nama dinasti, karena itu tidak heran bila di Indramayu pimpinan atau bupati-bupati awalannya memakai nama Wiralodra, seperti Wiralodra I, II dan seterusnya.
Silsilah Nama Bupati Indramayu
Dinasti Wiralodra bertahan kuasai Indramayu selama 7 turunan yaitu dimulai dari Wiralodra I s/d Wiralodra VII, kemudian pemerintah di Indramayu tak lagi digenggam oleh pemerintahan WIralodra. Adapun beberapa nama Wiralodra yang sempat memerintah Indramayu ialah seperti berikut:
Raden Arya Wiralodra (Wiralodra I)
Arya Wiralodra selama hidupnya memiliki empat orang anak, yaitu:
- Raden Sutamerta
- Raden Wirapati (Anak ke-2 Arya Wiralodra nantinya yang melanjutkan tahta bapaknya)
- Nyi Ayu Inten
- Raden Driyantaka
Raden Wirapati (Wiralodra II)
Raden Wirapati selama hidupnya memiliki 12 anak, yaitu:
- Raden Kowi
- Raden Timur
- Raden Sawerdi (yang mengantikan kedudukan Bupati Indramayu setelah itu anak ke 3 Raden Wirapati)
- Raden Wirantaka
- Raden Wira Atmaja
- Nyi Ayu Sutamerta
- Nyi Ayu Raksadiwangsa
- Raden Sastra
- Raden Puspatruna
- Raden Partanaya
- Raden Wiralaksana
- Raden Wiradiwangsa.
Raden Sawerdi (Wiralodra III)
Raden Sewardi selama hidupnya memiliki 4 rang anak yaitu:
- Raden Benggala (yang mengantikan kedudukan Bupati Indramayu setelah itu anak ke 1 Raden Sewardi)
- Raden Benggali
- Nyi Singawijaya
- Raden Wangsawinata
Raden Benggala (Wiralodra IV)
Raden Benggala memerintah Indramayu cuman selama 3 tahun, karena dia turut serta persaingan perebutan tahta dengan adik kembarnya Raden Benggali, persaingan perebutan tahta ini mengikutsertakan terlibat Belanda. Sesudah 3 tahun memegang Raden Benggala memberikan kedudukan Bupati ke adiknya Raden Benggali. Sementara Raden Benggala sendiri selanjutnya diundang oleh Sultan Cirebon dengan keluarganya untuk berbakti di Kesultanan Cirebon.
Raden Benggali (Singalodra)
Raden Benggali selama hidupnya cuman memiliki satu putra yaitu Raden Samaun, putera salah satu berikut yang selanjutnya jadi Bupati Indramayu seterusnya. Raden Benggali memerintah Indramayu cuman tiga bulan saja, karena beliau meninggal dunia dalam pekerjaan.
Raden Samaun (Wiralodra V)
Raden Samaun selama hidupnya memiliki satu Putera namanya Raden Krestal, adalah selanjutnya yang meneruskan jadi Bupati seterusnya gantikan bapaknya.
Raden Krestal (Wiralodra VI)
Raden Krestal selama hidupnya diceritakan memiliki anak yang namanya Raden Maranggali atau Raden Wirakusuma, anak itu selanjutnya yang meneruskannya jadi Bupati di Indramayu.
Raden Marangali / Wirakusuma (Wiralodra VII)
Raden Maranggali sebagai Bupati paling akhir Indramayu yang dari turunan Wiralodra karena kemudian, gelar Dalam untuk bupati Indramayu dihapus, diganti dengan Demang.
Demang Indramayu
Demang Pertama dijabat oleh Demang Bei, demang ini dikenal juga sebagai demang yang setia pada Belanda maka dari itu, dia selanjutnya dianugerahkan penghargaan berbentuk pedang emas dari Belanda, salah satunya wujud penghargaan paling tinggi untuk seorang demang yang dipandang berjasa pada Belanda.
Situs Makam Arya Wiralodra
Raden Bagus Arya Wiralodra menurut sejarah Indramayu sebagai figur pendiri Indramayu. Beliau sebagai seorang anak dari penguasa Bagelen Jateng yang namanya Singalodra.
Masih menurut sejarah Indramayu, Wiralodra membangun dan jadi penguasa di Indramayu sebelumnya setelah menempati Cimanuk atas restu dari kesultanan Demak. Arya wiralodra disemayamkan di Block Karangbaru, Dusun Sindang, Kecamatan Sindang Kab Indramayu.
Untuk beberapa pembaca yang ingin mengunjung pusara beliau selanjutnya kesusahan menelusurinya karena bukanlah orang Indramayu asli, karena itu dasarnya ialah Gor singalodra atau Pengadilan agama Indramayu. Makam atau pusara itu pas ada di belakang Gor Singalodra.
Keadaan Makam / Pusara
Makam arya wiralodra diperbaiki pada periode Bupati Yance/Anah Sopanah. Keadaannya baik sekali, dekor bangunan memakai arsitektur Jawa Ala-ala Majapahit dengan memakai tembok bata merah, sementara di dalam pusara dipayungi dengan Pendopo. Dalam pada itu nisan pendamnya dibuat dari batu granit warna cokelat dengan pahatan simbol Cakraudyaksana.
Jadi itulah sekilas tentang sejarah Arya Wiralodra, semoga menambah pengetahuan kita semua.
Paul adalah seorang penulis dan penjelajah budaya yang memiliki kecintaan mendalam pada bahasa-bahasa daerah, termasuk Bahasa Indramayu. Kecintaannya pada bahasa dan budaya lokal ini tidak hanya menjadi sumber inspirasi dalam menulis, tetapi juga memperkaya wawasannya tentang keragaman budaya di Indonesia.